Rabu, 29 Maret 2023

Tugas Pertemuan 3 Arsitektur Enterprise

 

Nama Kelompok 2 :

- 17200071_Muhammad Abiyyu Naufal
- 17191195_Cahya Agung Pamungkas
- 17200384_Rendy Rizki Rivany
- 17200236_Richard Christian
- 17200187_Hasan Albana
- 17200279_Rizky Ramadhani
- 17190996_Ramadhani Tuankota

Kelas : 17.6A.01

Matkul : Arsitektur Enterprise

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


TUGAS KELOMPOK

Rangkum Metode dan Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise berikut ini kedalam bahasa Indonesia disertai gambar kemudian upload di blog masing2 :

1. The Zachman Framework
2. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
3. OMG’s Model-Driven Architecture (MDA)
4. Other Frameworks 

Jawaban :


1. The Zachman Framework

The Zachman Framework adalah kerangka kerja arsitektur enterprise yang diperkenalkan oleh John Zachman pada tahun 1987. Kerangka kerja ini adalah struktur logis untuk mengelompokkan dan mengorganisir representasi deskriptif dari sebuah perusahaan yang signifikan untuk pengelolaan dan pengembangan sistem perusahaan. Kerangka kerja ini menggambarkan artefak desain yang terdiri dari perpotongan antara peran dalam proses desain, yaitu pemilik, perancang, dan pembangun, dan abstraksi produk yaitu what atau apa (material), how atau bagaimana (prosess) bekerja, dan where atau dimana (geometri) komponennya relatif satu sama lain. 
Kerangka kerja Zachman dianggap mudah dipahami, mencakup keseluruhan perusahaan, dan dapat diaplikasikan secara independen dari alat atau metodologi tertentu. Namun, kelemahannya adalah jumlah sel yang banyak, dan hubungan antara sel yang berbeda tidak terlalu spesifik. Meskipun demikian, Zachman diakui sebagai penyedia kerangka kerja arsitektur enterprise komprehensif pertama, dan karyanya masih banyak digunakan.





2. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

The Open Group Architecture Framework atau disingkat TOGAF adalah kerangka kerja arsitektur perusahaan yang terdiri dari empat arsitektur yang saling terkait: arsitektur bisnis, data/informasi, aplikasi, dan teknologi. TOGAF merupakan sebuah framework untuk arsitektur enterprise yang menyediakan sebuah pendekatan komprehensif untuk mendesain, merencanakan, menerapkan dan mengelola arsitektur informasi enterprise. TOGAF ini merupakan standar Open Group yang telah terbukti digunakan oleh organisasi-organisasi terkemuka dunia dalam meingkatkan efisensi bisnis. TOGAF terdiri dari tiga komponen utama: ADM, Enterprise Continuum, dan Resource Base. ADM adalah pendekatan langkah demi langkah dalam pengembangan arsitektur perusahaan. Enterprise Continuum menggambarkan bagaimana arsitektur dikembangkan dari dasar hingga arsitektur khusus industri. Resource Base berisi sejumlah alat dan teknik untuk menerapkan TOGAF dan ADM. TOGAF juga mencakup serangkaian pandangan arsitektur yang harus dimodelkan dalam proses pengembangan arsitektur. Pandangan arsitektur dibagi menjadi empat kategori utama: Pandangan Arsitektur Bisnis, Pandangan Rekayasa, Pandangan Pengelolaan Perusahaan, dan Pandangan Akuisisi.

Keuntungan penggunaan TOGAF :
  • Penggunaan TOGAF dapat membantu organisasi dalam mengembangkan arsitektur perusahaan yang konsisten dan efektif.
  • TOGAF dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional organisasi.
  • TOGAF dapat membantu organisasi dalam mengembangkan strategi arsitektur perusahaan yang lebih baik.
Kekurangan penggunaan TOGAF :
  • Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok diagram)
  • Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made)






3. OMG’s Model-Driven Architecture

OMG's Model-Driven Architecture (MDA) adalah sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak dengan level abstraksi yang lebih tinggi. MDA menggunakan UML, MOF, dan CWM sebagai standar pemodelan yang dapat diimplementasikan pada berbagai platform. MDA memiliki tiga level abstraksi yaitu CIM, PIM, dan PSM.



UML digunakan sebagai bahasa pemodelan pada level PIM dan PSM. MOF digunakan sebagai standar untuk repositori yang dapat mengintegrasikan model dalam berbagai bahasa pemodelan. OMG juga sedang mengembangkan QVT sebagai standar cara memetakan antara model. MDA diharapkan dapat menjadi penting untuk arsitektur perusahaan.

4. Other Frameworks

Ada beberapa framework lain selain yang di jelaskan diatas yaitu :

1. DoDAF/C4 ISR : 
DoDAF/C4 dan ISR adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS. DoDAF/C4 terdiri dari tiga pandangan utama, yaitu pandangan operasional, sistem, dan teknis, dan berisi panduan dan prinsip untuk membangun deskripsi arsitektur. Sementara itu, kerangka kerja ISR terdiri dari lima pandangan utama dan membantu dalam mengembangkan arsitektur sistem yang kompleks seperti sistem ISR.




2. The Reference Model for Open Distributed Processing (RM-ODP) :
RM-ODP adalah standar ISO/ITU yang memuat kerangka kerja untuk spesifikasi arsitektur sistem terdistribusi yang besar. Standar ini bertujuan untuk memungkinkan pembangunan sistem terbuka, terintegrasi, fleksibel, mudah dikelola, heterogen, aman, dan transparan. RM-ODP terdiri dari empat bagian, yaitu Referensi, Fondasi, Arsitektur, dan Semantik Arsitektur. Bagian-bagian ini memberikan gambaran tentang konsep dan kerangka analitis untuk deskripsi sistem RM-ODP, serta kerangka umum untuk penilaian dan kesesuaian, dan menjelaskan kerangka RM-ODP dari sudut pandang yang berbeda.



3.  The Generic Enterprise Reference Architecture and Methodology (GERAM) : 
The Generic Enterprise Reference Architecture and Methodology atau GERAM adalah sebuah kerangka kerja dan metodologi yang digunakan dalam proyek teknik dan integrasi perusahaan. Konsep GERAM terdiri dari konsep yang berorientasi pada manusia, proses, dan teknologi. Model GERAM memiliki tiga dimensi: siklus hidup, inkarnasi, dan pandangan, dengan empat pandangan yang berbeda. Setiap pandangan dijelaskan lebih lanjut dan dapat memiliki beberapa komponen.


4. Framework Nolan Norton (Zee, et al. 2000) : 
Framework Nolan Norton (Zee, et al. 2000) merupakan hasil dari proyek penelitian Nolan Norton Institute yang melibatkan 17 perusahaan besar Belanda tentang praktik pengembangan arsitektur perusahaan. Dalam framework ini, ada lima perspektif arsitektur perusahaan yang terdiri dari : konten dan tujuan, proses pengembangan arsitektur, operasi proses arsitektur, kompetensi arsitektur, dan biaya/manfaat.


Sumber referensi :
-Marc Lankhorst  . (2012) "AEnterprise Architecture at Work". 
pp 11–41.

Minggu, 26 Maret 2023

Tugas Pertemuan 2 Arsitektur Enterprise

 

Nama : Muhammad Abiyyu Naufal

NIM : 17200071

Kelas : 17.6A.01

Matkul : Arsitektur Enterprise

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6 Elemen inti dalam pendekatan Enterprise Architecture (EA)

1. Architecture Governance (Tata kelola arsitektur)

Architecture Governance atau Tata kelola arsitektur merupakan elemen dasar yang mengidentifikasi perencanaan, pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan arsitektur perusahaan atau organisasi. Tata kelola arsitektur melibatkan pengaturan kebijakan, prosedur, dan praktik-praktik terbaik untuk mengelola arsitektur yang konsisten dan efektif dalam menghasilkan nilai bisnis. Tata kelola arsitektur harus sesuai dengan tata kelola perusahaan secara keseluruhan maupun mekanisme dan struktur tata kelola TI yang ditetapkan

2. Architecture Framework (Kerangka kerja arsitektur)

Architecture Framework atau Kerangka kerja arsitektur merupakan seperangkat pedoman dan panduan umum yang membantu perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan arsitektur yang terintegrasi dan koheren. Kerangka kerja arsitektur yang paling umum digunakan adalah TOGAF (The Open Group Architecture Framework), yang terdiri dari seperangkat panduan, metode, dan alat-alat yang digunakan untuk membantu pengembangan arsitektur. Kerangka kerja arsitektur lainnya meliputi Zachman Framework, Federal Enterprise Architecture Framework, dan DoDAF (Department of Defense Architecture Framework).

3. Implementation Methodology (Metodologi Implementasi)

Implementation Methodology atau Metodologi Implementasi adalah sebuah proses, teknik, dan alat-alat yang digunakan untuk menerapkan arsitektur yang telah direncanakan dan dirancang. Metodologi implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa pengembangan aplikasi atau sistem terjadi secara efisien dan efektif, dengan memperhatikan aspek seperti manajemen proyek, pengujian, dan integrasi sistem. Metodologi implementasi harus dipilih dengan hati-hati, tergantung pada jenis proyek dan teknologi yang digunakan. Beberapa metodologi implementasi yang umum digunakan adalah Agile, Waterfall, DevOps, dan Lean Six Sigma.

4. Documentation Artifacts (Dokumentasi Artefak)

Documentation Artifacts atau Dokumentasi Artefak merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung pengembangan dan penerapan arsitektur. Dokumentasi artefak dapat mencakup rancangan arsitektur, spesifikasi teknis, diagram dan grafik, serta deskripsi dan panduan penggunaan. Dokumentasi artefak harus dijaga dengan baik, dikelola secara terstruktur, dan selalu diperbarui sesuai dengan perubahan dan perkembangan arsitektur. Dokumentasi artefak digunakan untuk memudahkan pemahaman arsitektur oleh seluruh anggota tim dan pemangku kepentingan.

5. Architecture Repository (Penyimpanan Arsitektur)

Architecture Repository atau Penyimpanan Arsitektur merupakan tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan semua artefak yang terkait dengan arsitektur. Repositori arsitektur mencakup dokumen, spesifikasi teknis, diagram dan model arsitektur, serta data dan informasi lain yang terkait dengan arsitektur. Repositori arsitektur dapat menggunakan alat manajemen arsitektur seperti ArchiMate, Sparx Enterprise Architect, atau MEGA. Dengan adanya repositori arsitektur dapat memudahkan akses dan penggunaan artefak arsitektur, serta memungkinkan pengembangan dan perubahan arsitektur yang lebih terencana dan terkoordinas. 

6. Associated Best Practices (Praktek Terbaik yang terkait)

Associated Best Practices atau Praktek Terbaik yang terkait merupakan sebuah praktik terbaik yang terkait dengan pengembangan, pengelolaan, dan penerapan arsitektur. Praktik terbaik mencakup proses, teknik, dan alat-alat yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan arsitektur yang diinginkan. Praktik terbaik dapat membantu tim untuk mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas arsitektur, dan memastikan kesinambungan pengembangan dan perubahan arsitektur serta memastikan bahwa arsitektur dikembangkan dan dikelola dengan cara yang terbaik, sehingga dapat mencapai tujuan bisnis yang diinginkan dengan lebih efektif. 


Referensi : 
- Kustiyahningsih, Yeni. tahun 2013 tentang "Perencanaan Arsitektur Enterprise menggunakan Metode TOGAF ADM", ISBN 978-602-97491-7-5.
- Scott A. Bernard . (2012) "An Introduction to Enterprise Architecture". 03 th Edition. Authorhouse. Bloomington. ISBN: 978-1-4772-5800-2.
- Zarvic, N, Wieringa, N., 2006, "An Integrated Enterprise Architecture Framework for Business-IT Alignment" University of Twente, Information System Groups, Netherlands.


Tugas Pertemuan 15 Makalah EPTIK Intellectual Property/Infringements of Privacy

  TABEL PEMBAGIAN TUGAS Link File Makalah : https://drive.google.com/file/d/1Ar4m8Hqxsu2AfFKwqMjTbn10y8wAthrk/view?usp=drive_link ----------...