Nama : Muhammad Abiyyu Naufal
NIM : 17200071
Kelas : 17.6A.01
Matkul : Arsitektur Enterprise
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6 Elemen inti dalam pendekatan Enterprise Architecture (EA)
1. Architecture Governance (Tata kelola arsitektur)
Architecture Governance atau Tata kelola arsitektur merupakan elemen dasar yang mengidentifikasi perencanaan, pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan arsitektur perusahaan atau organisasi. Tata kelola arsitektur melibatkan pengaturan kebijakan, prosedur, dan praktik-praktik terbaik untuk mengelola arsitektur yang konsisten dan efektif dalam menghasilkan nilai bisnis. Tata kelola arsitektur harus sesuai dengan tata kelola perusahaan
secara keseluruhan maupun mekanisme dan struktur tata kelola TI yang
ditetapkan
2. Architecture Framework (Kerangka kerja arsitektur)
Architecture Framework atau Kerangka kerja arsitektur merupakan seperangkat pedoman dan panduan umum yang membantu perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan arsitektur yang terintegrasi dan koheren. Kerangka kerja arsitektur yang paling umum digunakan adalah TOGAF (The Open Group Architecture Framework), yang terdiri dari seperangkat panduan, metode, dan alat-alat yang digunakan untuk membantu pengembangan arsitektur. Kerangka kerja arsitektur lainnya meliputi Zachman Framework, Federal Enterprise Architecture Framework, dan DoDAF (Department of Defense Architecture Framework).
3. Implementation Methodology (Metodologi Implementasi)
Implementation Methodology atau Metodologi Implementasi adalah sebuah proses, teknik, dan alat-alat yang digunakan untuk menerapkan arsitektur yang telah direncanakan dan dirancang. Metodologi implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa pengembangan aplikasi atau sistem terjadi secara efisien dan efektif, dengan memperhatikan aspek seperti manajemen proyek, pengujian, dan integrasi sistem. Metodologi implementasi harus dipilih dengan hati-hati, tergantung pada jenis proyek dan teknologi yang digunakan. Beberapa metodologi implementasi yang umum digunakan adalah Agile, Waterfall, DevOps, dan Lean Six Sigma.
4. Documentation Artifacts (Dokumentasi Artefak)
Documentation Artifacts atau Dokumentasi Artefak merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung pengembangan dan penerapan arsitektur. Dokumentasi artefak dapat mencakup rancangan arsitektur, spesifikasi teknis, diagram dan grafik, serta deskripsi dan panduan penggunaan. Dokumentasi artefak harus dijaga dengan baik, dikelola secara terstruktur, dan selalu diperbarui sesuai dengan perubahan dan perkembangan arsitektur. Dokumentasi artefak digunakan untuk memudahkan pemahaman arsitektur oleh seluruh anggota tim dan pemangku kepentingan.
5. Architecture Repository (Penyimpanan Arsitektur)
Architecture Repository atau Penyimpanan Arsitektur merupakan tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan semua artefak yang terkait dengan arsitektur. Repositori arsitektur mencakup dokumen, spesifikasi teknis, diagram dan model arsitektur, serta data dan informasi lain yang terkait dengan arsitektur. Repositori arsitektur dapat menggunakan alat manajemen arsitektur seperti ArchiMate, Sparx Enterprise Architect, atau MEGA. Dengan adanya repositori arsitektur dapat memudahkan akses dan penggunaan artefak arsitektur, serta memungkinkan pengembangan dan perubahan arsitektur yang lebih terencana dan terkoordinas.
6. Associated Best Practices (Praktek Terbaik yang terkait)
Associated Best Practices atau Praktek Terbaik yang terkait merupakan sebuah praktik terbaik yang terkait dengan pengembangan, pengelolaan, dan penerapan arsitektur. Praktik terbaik mencakup proses, teknik, dan alat-alat yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan arsitektur yang diinginkan. Praktik terbaik dapat membantu tim untuk mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas arsitektur, dan memastikan kesinambungan pengembangan dan perubahan arsitektur serta memastikan bahwa arsitektur dikembangkan dan dikelola dengan cara yang terbaik, sehingga dapat mencapai tujuan bisnis yang diinginkan dengan lebih efektif.
Referensi :
- Kustiyahningsih, Yeni. tahun 2013 tentang "Perencanaan Arsitektur Enterprise menggunakan Metode TOGAF ADM", ISBN 978-602-97491-7-5.
- Scott A. Bernard . (2012) "An Introduction to Enterprise Architecture". 03 th Edition. Authorhouse. Bloomington. ISBN: 978-1-4772-5800-2.
- Zarvic, N, Wieringa, N., 2006, "An Integrated Enterprise Architecture Framework for Business-IT Alignment" University of Twente, Information System Groups, Netherlands.
Referensi :
- Kustiyahningsih, Yeni. tahun 2013 tentang "Perencanaan Arsitektur Enterprise menggunakan Metode TOGAF ADM", ISBN 978-602-97491-7-5.
- Scott A. Bernard . (2012) "An Introduction to Enterprise Architecture". 03 th Edition. Authorhouse. Bloomington. ISBN: 978-1-4772-5800-2.
- Zarvic, N, Wieringa, N., 2006, "An Integrated Enterprise Architecture Framework for Business-IT Alignment" University of Twente, Information System Groups, Netherlands.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar